Harga Daging Domba Berdasarkan Jenisnya di Kutai Kartanegara Kalimantan

Penting untuk mengetahui harga daging domba terkini. Terutama di tengah harga yang fluktuatif dan tidak menentu.
Klasifikasi harga dapat dibagi menjadi beberapa indikator, misalnya: jenis domba dan bagian dagingnya, permintaan pasar, dan letak geografis.
Ya, letak geografis juga berpengaruh signifikan terhadap penentuan harga daging domba. Sederhananya, harga daging domba di satu kota akan berbeda dengan kota lainnya.
Ada banyak jenis domba pedaging yang terkenal, ada yang impor, persilangan, dan campuran. Beberapa di antaranya adalah domba Texel atau domba Dorper. Domba Awassi, domba Garut, dan sebagainya.
Domba impor biasanya berasal dari peternakan besar Australia. Domba-domba tersebut diimpor ke Indonesia dengan kualitas fullblood asli. Setelah itu, peternak lokal mengembangbiakkannya untuk menghasilkan F1, F2, kemudian keturunannya, dengan biaya yang lebih terjangkau.
Meskipun biaya domba persilangan impor rendah, tetapi kualitas dagingnya sangat tinggi dan sebanding dengan daging dari domba fullblood.

Harga Daging Domba Berdasarkan Jenis Domba

Setiap hewan ternak dapat dimanfaatkan dagingnya, termasuk domba. Berikut 5 harga daging domba yang menghasilkan daging sesuai dengan jenisnya.
1. Domba Dorper
Salah satu ras domba pedaging terbaik adalah jenis Dorper. Ras ini sering dimanfaatkan dagingnya dan bukan susunya, dan cenderung lebih banyak masuk kategori daging daripada susu.
Alasannya jelas, musim kawinnya panjang sehingga sangat efisien karena dapat melahirkan hingga tiga kali dalam kurun waktu dua tahun. Harga domba Dorper diklasifikasikan secara lebih spesifik berdasarkan jenis persilangannya.
a) Domba Dorper Fullblood
Harga per ekor untuk domba Dorper fullblood murni 100% betina (usia 10 hingga 15 bulan) mulai dari 26 juta. Harga untuk domba fullblood jantan dewasa mulai dari 28 juta. Mengapa harganya begitu mahal?
Domba fullblood umumnya tidak digunakan untuk produksi daging, melainkan sebagai induk yang potensial dan produktif karena memiliki darah murni 100%. Saat membeli, peternak diberikan sertifikat keaslian resmi untuk jenis tersebut (domba yang memiliki silsilah) dari peternakan modern Australia.
Harga domba Dorper fullblood berdasarkan estimasi kasar (tanpa memperhitungkan komponen daging) adalah jika setiap ekor domba dewasa memiliki berat 40 kg. Jadi, harga per kilogramnya adalah Rp700.000.
b) Domba Dorper F1
Domba Dorper F1 merupakan hasil persilangan antara induk Dorper fullblood dengan domba jenis lain. Dengan demikian, domba ini memiliki 50% darah murni dari jenisnya. Harga domba hasil persilangan ini lebih terjangkau daripada domba fullblood murni.
Harga seekor domba Dorper betina F1 dewasa (usia 10 hingga 15 bulan) sekitar 5 juta. Sedangkan seekor domba jantan F1 dewasa sekitar 6,5 juta. Jenis F1 ini lebih populer dan daging yang dihasilkannya biasanya diperjualbelikan dibandingkan dengan jenis fullblood.
Harga daging babi Dorper F1 per kg sekitar Rp170.000. Daging Dorper memiliki kualitas yang sangat baik. Daging Dorper diakui sebagai standar kualitas daging yang diakui secara internasional, sehingga tidak mengherankan jika harganya cukup tinggi.
c) Domba Dorper F2
Domba Dorper F2 merupakan hasil persilangan domba Dorper F2, yaitu persilangan induk Dorper F1 dengan Dorper fullblood. Kadar kemurniannya lebih tinggi, yakni sekitar 75%. Artinya, harga domba persilangan F2 lebih mahal karena kemurniannya mendekati 100%.
Harga seekor Dorper F2 betina dewasa sekitar 6,5 juta. Sedangkan seekor F2 jantan dewasa sekitar 7 juta. Berdasarkan harga domba dewasa per ekor. harga daging per kg sekitar Rp 200.000.
Perlu diperhatikan bahwa ada faktor tambahan yang menyebabkan harga tersebut setara dengan harga sebenarnya di lapangan. Misalnya, kondisi ekonomi dan pasar domba yang lesu (kurang diminati) yang membuat harganya lebih murah dan terjangkau.
d) Domba Dorper F3
Jika Anda mencari Dorper F3, itu adalah keturunan Dorper F2 bersama dengan induk Dorper murni, yang memiliki kemurnian sekitar 87 persen. Harganya bahkan lebih tinggi biasanya digunakan sebagai induk berkualitas tinggi.
Harga yang Anda bayar untuk daging domba Dorper F3 per kilogram sekitar Rp 250.000. Ini terutama berlaku untuk bahan makanan bersih (bukan karkas). Harga daging karkas domba Dorper, F1 dan F3, dapat berkisar dari Rp 110.000, hingga Rp 200.000, tergantung pada jenis dan jumlah tulangnya.
Daging domba lebih unggul daripada daging kambing. Perbedaan utama antara daging kambing dan domba terletak pada tekstur dan aromanya. Daging domba memiliki tekstur yang halus dan aroma dagingnya tidak terlalu kuat.
2. Domba Texel
Domba ini merupakan jenis domba yang menghasilkan produk hewani (daging) dan juga wol. Bukan tanpa alasan, jenis domba ini memiliki wol yang sangat tebal.
Sebagai domba pedaging yang istimewa, harga domba Texel dewasa yang berdarah murni berkisar 50 juta. Pemanfaatan daging yang ramping dan lembut ini telah mendapatkan pengakuan standar internasional.
Selain itu, wol Texel mampu menghasilkan kain wol dengan kualitas terbaik. Inilah alasan harganya untuk domba Texel harganya cukup tinggi di pasaran.
Berapa harga domba Texel? Berdasarkan estimasi harga dewasa sekitar 50 juta dan berat dewasa sekitar 40 kilogram. harga daging bersih kualitas terbaik sekitar 1,2 juta.
Daging persilangan Texel F1 atau F2 tentu memiliki
harga yang lebih terjangkau. Harga fullblood bisa turun hingga 80 persen, yakni sekitar Rp100.000 hingga Rp300.000 per kilogram.
Berdasarkan informasi harga daging Texel di atas, sebenarnya domba Texel memiliki kualitas dan standar yang lebih tinggi daripada Dorper. Kualitasnya yang tinggi telah diakui di seluruh negeri dengan dagingnya yang lezat dan empuk.
Produk Texel tidak hanya berupa produk daging, tetapi juga kain wol terbaik, yang juga menghasilkan keuntungan ekonomi bagi para peternak. Texel teratas adalah domba Texel fullblood yang telah tersertifikasi dan terdaftar secara resmi.
3. Domba Awassi
Domba pedaging selanjutnya adalah jenis Awassi yang dikenal dengan bentuk tubuhnya yang kuat dan tahan lama, serta bertubuh tinggi. Hal ini sama seperti kambing Boer yang terkenal dengan dagingnya yang sangat produktif.
Pada umumnya domba Awassi jantan digunakan sebagai induk untuk dikawinkan dengan domba lokal. Tujuannya adalah untuk menghasilkan anak domba yang unggul dengan daging berkualitas tinggi (F1).
Oleh karena itu, daripada menggunakan hewan Awassi murni untuk daging, banyak peternak yang lebih memilih untuk memanfaatkan Awassi F1. Di sisi lain, harga Awassi F1 lebih murah dan lebih terjangkau oleh konsumen.

Harga daging domba Awassi F1 berkisar antara Rp150.000 hingga Rp350.000 per kilogram. Harga tersebut berdasarkan bagian daging dan kualitasnya. Jika melihat warna daging domba, Anda akan melihat bahwa dagingnya lebih cerah dibandingkan daging kambing.
Misalnya, jika dibandingkan dengan harga daging karkas domba Awassi F1, harganya biasanya lebih murah lagi. Sebab, potongan dagingnya masih ada tulangnya, yakni sekitar Rp100.000 hingga Rp150.000 per kilogram.
4. Domba Garut
Berbagai jenis domba di atas mungkin masih asing di telinga para penikmat daging di Indonesia. Sebab, domba Garut termasuk jenis domba yang sangat digemari, harganya terjangkau, dan kualitasnya tetap unggul.
Daging domba Garut bertekstur lembut dan empuk, tidak berasap, serta kaya akan nutrisi penting bagi tubuh. Daging domba muda disebut dengan spring lamb. Daging ini diperuntukkan bagi domba yang berusia antara 3 hingga 5 tahun. Teksturnya paling halus.
Domba Garut yang sudah diolah atau dagingnya dibanderol dengan harga rata-rata Rp3.500.000-7.000.000. Domba Garut yang sudah dewasa dibanderol dengan harga Rp5 juta. Domba ini sudah bisa diternak atau dijadikan indukan.
Namun, harga daging domba Garut belum tentu mengikuti tren pasar. Khusus untuk jenis hias atau kontes, yang harganya tidak mahal, ada yang mencapai 400 juta dolar!
Harga daging domba Garut yang siap konsumsi bervariasi mulai dari Rp80.000 hingga Rp150.000 per kilogram. Daging domba muda biasanya lebih mahal dan cenderung lebih mahal. Karena daging domba muda lebih lembut dan empuk.